Muslim dan Sains : Fakta dan Realita

Bookmark and Share


Nur Isna (Biologi 2007)

Pada abad ini, sebagian besar penemuan dalam bidang sains diklaim oleh ilmuwan-ilmuwan Barat (Eropa atau Amerika). Seringkali kita menemukan nama-nama ilmuwan seperti Galileo, Da Vinci, Copernicus, dan Newton di buku-buku teks standar dan atau ensiklopedia. Disadari atau tidak hal ini mengacu kepada kesimpulan bahwa kontribusi negara-negara lain terhadap sains masih kurang. Sangat sedikit buku yang merangkum perkembangan yang telah berhasil dicapai oleh bangsa India kuno, Cina, atau ilmuwan Muslim. Padahal, sebagian besar dasar sains ditemukan oleh bangsa non-Eropa atau Amerika. Contohnya, ilmu pengobatan Barat modern berasal dari ilmu pengobatan Islam.

Di bawah ini contoh beberapa penemuan yang ada di sekitar kita yang diklaim oleh ilmuwan-ilmuwan Barat. Realita merupakan penemuan-penemuan yang diklaim, sedangkan fakta merupakan penemuan asli dari penemuan yang diklaim. Let’s check it out!!

1. Realita : Cermin kaca pertama kali diproduksi di Venesia pada tahun 1291.

Fakta : Cermin kaca digunakan oleh Islam Spanyol pada awal abad ke-11. Orang-orang Venesia mempelajari teknik pembuatannya dari seniman Syria pada abad ke-9 dan 10.

2. Realita : Pada abad ke-17, pendulum dikembangkan oleh Galileo selama masa remaja.

Fakta : Pendulum diketemukan Ibn Yunus al-Masri pada abad ke-10, orang yang pertama kali mempelajari dan mendokumentasikan gerakan osilasi. Kegunaannya pada am diperkenalkan oleh ahli fisika Muslim pada abad ke-15.

3. Realita : Studi Isaac Newton di abad ke-17 tentang lensa, cahaya, dan prisma menjadi dasar dari sains optik modern.

Fakta : Pada abad ke-11, al-Haytham mengemukakan hal yang diungkapkan Newton dan dijuluki oleh para ilmuwan sebagai “Bapak penemu optik”. Karya-karyanya digunakan dan dikuotasi oleh banyak pelajar Eropa pada bad ke-16 dan 17, melebihi kombinasi Newton dan Galileo.

4. Realita : Konsep dari karantina dikembangkan pertama kali di Venesia pada tahun 1403.

Fakta : Konsep dari karantina

5. Realita : Isaac Newton, pada abad ke-17, menemukan bahwa sinar putih terdiri dari campuran pancaran sinar berwarna-warni.

Fakta : Hal ini telah dikemukakan oleh al-Haytham pada abad ke-11 dan Kamal ad-Din pada abad ke-14.

6. Realita : Pada tahun 1614, ohn Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik.

Fakta : Matematikawan Muslim menemukan logaritma dan memproduksi tabel logaritmik beberapa abad sebelumnya, sekitar awal abad ke-13.

7. Realita : Selama abad ke-17, Rene Descartes menghasilkan penemuan bahwa aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah geometrikal.

Fakta : Matematikawan Islam menyelesaikan hal ini dengan sempurna pada awal abad ke-9. Orang yang pertama kali menemukanna adalah Thabit bin Qurrah.

8. Realita : Kompas ditemukan di Cina sekitar tahun 1000-1100 Masehi. Referensi awal penggunaan kompas untuk navigasi dilakukan oleh Alexander Neckam (1157-1217).

Fakta : Ahli geografi dan navigasi Islam adalah orang-orang yang menggunakan jarum magnet dalam navigasi untuk pertama kali. Mereka menemukan kompas dan menyebarkan ilmunya ke Barat. Neckam kemungkinan mempelajarinya dari pedagang Muslim.

9. Realita : Robert Boyle, pada abad ke-17, menemukan sains dari kimia.

Fakta : Beberapa ahli kimia Muslim, termasuk ar-Razi, al-Jabr, al-Biruni, dan al-Khindi, melakukan ekperimen-eksperimen sains 700 tahun sebelum Boyle. Durant menyatakan bahwa ilmuwan Muslim mengenalkan metode eksperimen dari sains ini. Humboldt menghargai ilmuwan Muslim sebagai penemu kimia.

10. Realita : Nicolas Desmarest mengemukakan formasi lembah secara geologis pada tahun 1756.

Fakta : Ibn Sina dn al-Biruni telah mengemukakan hal tersebut selama abad ke-11.

11. Realita : Paul Ehrlich (abad ke-19) adalah penemu dari obat kemoterapi, yaitu obat spesifik untuk membunuh mikroba.

Fakta : Ahli fisika Muslim telah menggunakan berbagai macam substansi spesifik untuk menghancurkan mikroba. ar-Razi (abad ke-10) menggunakan senyawa Merkuri sebagai antiseptik topikal. Diperkenalkan pertama kali pada abad ke-7 oleh Rasulullah SAW. yang secara biak memperingati untuk tidak memasuki atau meninggalkan daerah yang sedang terjangkit wabah.

12. Realita : William Harvey, selama abad ke-17, menemukan hal bahwa darah bersirkulasi. Dia pertama kali mendeskripsikan fungsi jantung, arteri, dan vena secara benar.

Fakta : Pada abad ke-10, ar-Razi menuliskan haisl penelitian tentang sistem vena, termasuk deskripsi fungsi vena dan katupnya. Ibn an-Nafs dan Ibn al-Quff (abad ke-13) menyediakan dokumentasi lengkap tentang sirkulasi darah dan mendeskripsikan fisiologi jantung dan fungsinya 300 tahun sebelum Harvey. William Harvey merupakan lulusan Universitas Padua di Italia yang pada masa itu kurikulumnya mengacu kepada textbooks yang ditulis oleh Ibn Sina dan ar-Razi.

(Sumber: http://www.missionislam.com/science/record.htm)

Selain beberapa fakta yang telah disebutkan, masih banyak lagi fakta-fakta tentang penemuan ilmuwan Muslim yang diklaim oleh ilmuwan Barat. Mengingat hal tersebut, tentunya kita sebagai Muslim generasi masa kini pun masih dapat berkontribusi. Fakta masa lalu mengatakan bahwa orang Muslim tidak ketinggalan dengan orang Barat, bahkan menjadi acuan. Namun, jangan terlena dengan kejayaan di masa lalu. Yang menjadi topik saat ini adalah “Apa yang bisa diberikan oleh Muslim generasi masa kini?”

Sebenarnya sangat besar potensi yang dimiliki oleh semua orang, masalahnya adalah bagaimana membangunkan potensi tersebut. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menanamkan keyakinan dan kepercayaan diri bahwa kita mampu. Kalau kepercayaan diri saja tidak ada, bagaimana dengan motivasinya? Setelah itu jangan lupa untuk terus memperbaiki diri. Mulailah mengatur diri, waktu, dan etos kerja kita. Mulai dari hal-hal kecil namun sering, hingga nantinya menjadi hal-hal besar.

Kreatifitas, keseimbangan antara otak kanan-kiri, keseimbangan jasmani dan rohani pun turut berperan penting. Selain otak kiri untuk berpikir matematis, otak kanan menjadi penting karena merupakan tempat ide-ide kreatif berkumpul. Yang diperlukan adalah kemauan untuk menarik potensi itu. Keseimbangan jasmani penting, karena jika kita sakit akan menghalangi aktivitas kita untuk berkontribusi. Keseimbangan rohani pun menjadi kunci utama yang dimiliki seorang Muslim, karena segala sesuatu akan kembali kepada Allah. Tanpa iman, ilmu yang kita gunakan dapat saja menjadi bersifat destruktif. So, bagaimana dengan teman-teman? Sudah siap menjadi “The Next Muslim Scientist”?