BENARKAH KOMUNISME AKAN BANGKIT KEMBALI DI INDONESIA?

Bookmark and Share


BENARKAH KOMUNISME AKAN BANGKIT KEMBALI DI INDONESIA?

Ketika seseorang mendengar atau melihat sebuah kata, yaitu KOMUNIS, maka seribu perasaan menyeramkan akan terlintas di benaknya. Berbagai konotasi yang buruk akan menghampiri pikiran orang tersebut. Dan, khusus bagi kita orang Indonesia, maka kata itu akan menyeret imaji kita pada kisah pemberontakan G30S-PKI. Demikian pula dengan saya.

Atas dasar pemahaman saya yang demikian sedikit tentang komunis sebagai sebuah faham, maka hal itu menstimulasi rasa penasaran saya untuk mengetahui lebih banyak tentang komunis dan komunisme. Pikiran saya mulai berkeliaran mencari, dan menabrak-nabrak. Siapa sebenarnya pencetus ide komunis ini?. Sebuah faham yang mampu merasuki dan mempengaruhi demikian banyak bangsa di dunia ini, bukanlah sebuah ide pemikiran yang biasa-biasa saja, pastinya!.

Mengapa seorang Vladimir Ilyich Ulliyanov Lenin yang merupakan anak seorang Pegawai Negeri yang taat mampu merebut tahta seorang raja (Tsar) di Rusia dengan menggunakan “kitab komunis” sebagai senjatanya?. Begitu pula kemudian dilanjutkan oleh Stalin yang memanfaatkan Revolusi Rusia (Bolshevik), sebagai awal kembalinya komunis mengatur Rusia. Stalin adalah murid terbaik dalam hal ide dari seorang Lenin. Demikian pula di Negeri Bambu China, dengan perjuangan yang terseok-seok akhirnya seorang Mao Tse Tung atau biasa juga disebut Mao Zedong dengan semangat komunisme mampu menggaet hati rakyat China dan memenangkan Partai Komunisnya sebagai partai penguasa hingga saat ini.

Karl Marx pencetus ideologi komunis.

Adalah Karl Marx yang seorang Doktor Filsafat juga ahli dalam hal Ideologi politik adalah pencetus faham komunis ini. Karl Marx lahir di Trier salah satu kota di Jerman. Dia adalah anak dari seorang rabbi(imam) Yahudi yang berprofesi sebagai pengacara, di kemudian hari ayahnya ini beralih menjadi penganut Lutherian. Idealisme Karl Marx tentang komunis ini muncul dengan di latar belakangi oleh kondisi Revolusi Industri yang melanda masyarakat Eropa pada umumnya dan masyarakat Jerman khususnya. Karl Marx telah berkeliling Eropa untuk “menjajakan” ide-de komunis-nya, namun bangsa-bangsa Eropa saat itu belum menerimanya. Hingga kemudian setelah Lenin mempraktikan semangat komunisme dan berhasil menduduki tahta pemimpin Rusia, maka faham Karl Marx ini menjadi begitu popular di seluruh antero jagad manusia ini.

Di Indonesia sendiri, faham komunis ini pernah memnggetarkan pemerintahan Soekarno. Sebuah gerakan revolusi yang ingin menggulingkan tampuk pemerintahan saat itu dan bertujuan menjejalkan faham komunisme kedalam kebijakan-kebijakan pemerintahan yang di dalangi oleh D.N Aidit dan kawan-kawan. Pada masa Orde Lama, faham komunis dikubur dalam-dalam. Begitu giatnya Pemerintahan Orde Lama menyajikan kejadian-kejadian yang mengerikan sebagai akibat dari faham komunis ini. Mulai dari Undang-undang pelarangan, film, dan diskriminasi bagi seluruh keturunan dari orang tua yang pernah menganut semangat komunisme. Benarkah komunisme ini adalah hantu yang mengerikan?, saya secara pribadi tak ingin terjebak oleh “pengetahuan nenek moyang” saja!. Saya tidak ingin terjebak juga oleh sekedar propaganda di sekolah-sekolah tempat saya belajar dulu!. Saya ingin benar-benar meyakini bahwa , benarkah komunisme ini hadir sebagai kiriman Sang Iblis yang begitu kejam dan merusakan seluruh alam tempat anak-cucu Adam tinggal, sebagai wujud dendamnya?!.

Komunisme adalah sebuah ideologi politik, atau mungkin juga sebuah ideologi Sosial-Politik. Ketika Karl Marx melihat sejarah dunia, dia memetik sebuah kesimpulan bahwa sejarah manusia dari masa ke masa selalu memiliki kesamaan pada garis merah yang menghubungkannya, garis merah itu adalah bahwa sejarah manusia itu berkecimpung pada pergolakan antar kelas-kelas masyarakat, sebuah antagonisme-antagonisme kelas-kelas masyarakat. Dan pergolakan itu terus berlanjut hingga di jaman Karl Marx saat itu.

Kondisi di Jerman saat itu dan di Eropa pada umumnya, setelah Revolusi Industri bergerak melanda mereka, maka mengakibatkan munculnya industri-industri raksasa yang dikuasai oleh kaum borjuis. Industri-industri ini mempekerjakan para buruh yang kemudian dikenal sebagai kaum proletar. Kaum buruh ini dipekerjakan dengan gaji yang pas-pasan dan hanya semakin memperkaya para pemilik modal yaitu kaum borjuis. Maka, penghapusan kelas-kelas dalam masyarakat ini harus dilakukan, jika kaum buruh tidak ingin diam tak bergerak pada tingkat kelas terendah dalam masyarakat. Inilah semangat yang di kobarkan oleh kaun komunis.

Kemudian penguasaan alat-alat produksi , dalam hal ini adalah pemilikan atas pabrik-pabrik oleh kaum borjuis harus ditiadakan dan hak kepemilikan itu diserahkan kepada Negara dan dikelola oleh Negara untuk kemakmuran rakyat. Semangat itu menuntut penghapusan milik perseorangan, dan kapitalisme yang serakah.

Kekuasaan yang mengatur kebijakan-kebijakan pemerintah sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh kaum borjuis. Keadaan ini semakin menguntungkan bagi kaum borjuis dan semakin menyengsarakan kaum proletar. Maka, gerakan untuk memegang tampuk kekuasaan harus dilakukan oleh kaum proletar. Penggulingan kekuasaan borjuasi dan perebutan kekuasaan oleh proletariat sebagai harga mati yang harus dijalankan sekalipun dengan kekerasan.

Tiga paragraph di atas adalah ajaran komunisme yang selalu dikobarkan oleh kaum komunis seluruh dunia. Namun kobaran semangat kaum komunis semakin meredup di jaman sekarang ini. Tapi apakah semangat komunisme ini benar-benar telah mati, khususnya di negeri Indonesia tercinta ini?. Apakah komunisme benar-benar telah tercerabut dari hati bangsa kita ini?.

Masyarakat Indonesia setiap hari di suguhi oleh tingkah polah para pejabat Negara yang korupsi. Berapa wakil rakyat di DPR yang telah terbukti menghisap anggaran Negara yang semestinya diperuntukan bagi kemakmuran rakyat.

Berapa jumlah kasus yang berhenti di tengah jalan dan pelakunya masih santai jalan-jalan, berapa jumlah kasus yang mlempem karena pelakunya berada di lingkaran kekuasaan yang adem ayem?.

Banyaknya rumah yang megah bak istana yang berdiri tegak membelakangi gubuk-gubuk tetangganya yang masih susah mencari makan, yang anak-anaknya tak mampu mengenyam sekolah karena tak punya uang.

Apakah kondisi ini tidak membangkitkan harimau yang kelaparan, kemudian akan melompat menerkam!. Harimau lapar itu adalah komunisme yang merangkak bangkit…..

Ketika Kaum Penindas begitu santai menghisap darah para tertindas yang menggelepar sengsara, maka komunisme akan mengetuk pintu dan mengobarkan semangat untuk bangkit kembali…….

Hari Wahyudi