Eropa 40.000 Tahun Lalu Dihuni Orang-Orang Kashmir

Bookmark and Share


Eropa 40.000 Tahun Lalu Dihuni Orang Orang Kashmis Eropa 40.000 Tahun Lalu Dihuni Orang Orang Kashmir

Kashmir terbagi tiga negara: Pakistan (berwarna hijau di peta), India (cokelat tua) dan China (Aksai Chin di bagian timur laut) / Dok. Wikipedia

Sebuah studi internasional telah menemukan bahwa Eropa pernah dihuni oleh orang-orang dari Kashmir sekitar 40.000 tahun ke belakang dan mereka membawa dua sampai empat persen gen Neandherthal, spesies homo sapiens.

Studi yang dilakukan oleh Departemen Antropologi UC Davis di Amerika Serikat, telah menemukan bahwa empat persen (kisaran dari dua sampai lima persen) semua manusia modern yang bukan turunan Afrika mempunyai gen Neanderthal yang tersimpan dari perkawinan antara dua orang kuno pada masa prasejarah tersebut.

Mengacu ke studi tersebut, sebuah artikel pada allvoice – komunikasi global yang membagi berita, video, gambar dan opini yang berkaitan dengan berita , peristiwa, dan orang– terbaca bahwa, “Para ilmuwan mencari tanda genetika untuk mengklasifikasi mtDNA individual (DNA mitokondria) menjadi tipe berbeda, atau kelompok haplo. Kelompok haplo menyajikan cabang utama pada pohon keluarga Homo sapiens. Manusia gua Rusia berusia 30.000 tahun mempunyai U2DNA. Dan orang –orang di Eropa sekarang mempunyai U2 DNA serta orang Eropa sekarang mempunyai U2 DNA begitu pula orang-orang yang tinggal di India.”

“Kau mempunyai sejumlah orang dengan U2e, ragam U2 Eropa, terutama di Italia sekarang, dan Jerman serta tempat-tempat lain di Eropa. Luas tersebar seluruh Eropa pada waktu sekarang. Dan kau mempunyai U2i mtDNA khas India yang terutama tinggal di India, khususnya India barat laut dan Kashmir,” kutipan dari tulisan dari studi , yang diterbitkan oleh allvoice.

“Apakah Eropa pernah didiami oleh orang-orang dari India, dan Pakistan serta Asia Tengah? Ya. Dan setelah migrasi tersebut, sekitar 40.000 tahun yang lalu bergerak dari Timur Tengah, ketika iklim memungkinkan daerah terbuka untuk didiami, sekitar 45.000 tahun yang lalu. Banyak manusia gua itu adalah pemburu mammot atau mengikuti kawanan hewan sebelum zaman es terakhir dimulai. Tetapi U2 di Eropa masih sangat jarang pada populasi modern, walaupun ada.”

Mengutip studi lain yang diterbitkan oleh Cosmos Magazine, studi ini mengungkapkan bahwa ketika manusia-manusia bermigrasi keluar Afrika 100.000 sampai 5.000 tahun yang lalu, beberapa individu kawin silang dengan Neaderthal dan sebagai akibatnya beberapa sekuens gen dapat ditemukan di orang-orang Non-Afrika.

Sejumlah artikel dalam enam bulan lalu yang tersebar dalam media internasional – mengutip studi-studi yang berbeda – bahwa gen-gen Neanderthal di temukan pada beberapa manusia modern.

“Manusia Neanderthal lebih berotot dengan tubuh lebih gemuk, pinggang lebar, dan juga mempunyai sangkar tulang rusuk, anggota tubuh pendek, bertubuh pendek, dan tidak dapat berlari cepat. Tulang melingkar di telinga bagian dalam yang membantu pengontrolan gaya jalan, menjaga mereka dari bergerak cepat ketika berjalan kaki.

Sebaliknya, Homo sapiens mempunyai tulang melingkar yang lebar di telinga mereka, yang memungkinkan mereka berlari cepat. Mereka tinggi dan kurus, “ kutipan dari allvoice. Secara dasariah, homo sapiens lebih cocok dengan iklim Afrika. Neanderthals cocok dengan cuaca yang sangat dindin, contohnya, iklim pada zaman es Eropa. Neanderthal mempunyai otak dan kepala yang besar, tetapi lebih pendek dan mempunyai rentang kehidupan pendek. Tetapi mempunyai tulang-tulang hyoid yang sama, yang memungkinkan bicara paling dasar.

Menurut para pakar, ada fakta yang terbukti secara arkeologis bahwa manusia Nenderthal – speseis yang lama punah – telah hidup di Kashmir. “Secara arkeologis seseorang dapat mengatakan bahwa manusia Neanderthal pernah tinggal di Kashmir, Pakistan dan Asia Tengah. Tetapi kita tidak dapat menyatakan apakah gennya masih tersedia di daerah ini atau tidak,” kata Prof Aijaz Banday, profesor Arkeologi di Universitas Kashmir, seperti dikutip Greater Kashmir.

“Kalau sampai kita mempunyai profiling DNA dari orang di wilayah ini, penelitian lanjutan dapat lebih dibangun. Profiling tersebut selama ini belum dilakukan. Seseorang tidak dapat dengan seketika menyangkal studi yang menyebutkan gen Neaderthal ada pada orang kashmir bila kita dapat membuktikannya, hanya saja setelah melakukan profiling DNA.

Kashmir
Kashmir adalah sebuah wilayah di utara sub-benua India. Istilah Kashmir secara sejarah digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat barisan Himalaya. Secara politik, istilah Kashmir dijelaskan sebagai wilayah yang lebih besar yang termasuk wilayah Jammu, Kashmir, dan Ladakh.

Wilayah ini terbagi oleh tiga negara: Pakistan mengontrol barat laut, India mengontrol tengah dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan Republik Rakyat Cina menguasai timur laut (Aksai Chin). Meskipun wilayah ini dalam prakteknya diatur oleh ketiga negara tersebut, India tidak pernah mengakui secara resmi wilayah yang diakui oleh Pakistan dan China. Pakistan memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah yang dipertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini. Sebuah pilihan yang disukai banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun baik Pakistan dan India menentang hal ini.

Kashmir merupakan salah satu wilayah rebutan terkenal di dunia, dan kebanyakan peta buatan Barat menggambarkan wilayah ini dengan garis bertitik untuk menandai batasan yang tidak pasti.