Kebenaran Di Balik Teori Kiamat

Bookmark and Share



Desa Bugarach di Perancis diserbu mereka yang mempercayai tempat itu menjadi tempat tak terjamah kiamat. Lalu peristiwa apa saja yang bisa memicu kiamat?

Bumi bisa hancur akibat serangan UFO. Invasi alien menjadi subyek besar cerita fiksi sejak HG Wells meluncurkan ‘War of the Worlds’ pada 1898. Peneliti menekukan ketakutan pada serangan alien muncul.

Mereka yang mempercayai UFO juga mulai bertambah. Bukti foto, video, rilis resmi yang memastikan pemerintah di seluruh dunia mengawasi aktivitas UFO selama lebih dari 50 tahun terakhir.

Sementara ribuan forum web dan situs percaya pada awal abad 21, sebuah planet tak dikenal akan jatuh atau melewati Bumi dengan jarak dekat dan menghancurkan peradaban atau menyebabkan kanibalisme planet secara masif.

Buktinya sangat sedikit. Namun banyak yang percaya pengumuman NASA 2005 tentang penemuan planet kesepuluh di sistem tata surya yang akan bergerak mendekati Bumi pada 2012. Kenyataannya, planet ini sama sekali tak bergerak.

Skenario kiamat juga berhubungan dengan kalender bangsa Maya yang mungkin saja berdasarkan sains. Dalam skenario ini ledakan gas dari matahari akan terjadi pada Desember 2012. Ledakan ini akan menghancurkan ekosistem planet.

Bukti terdapat korelasi antara siklus 11 tahun kalender Maya, meski sangat lemah. Tetua Maya Apolinario Chile Pixton pun merasa muak dibombardir pertanyaan seputar kiamat. Selain itu, NASA juga mengatakan kiamat tak akan terjadi pada 21 Desember 2012.

Banyak yang percaya kiamat yakni pergeseran dramatis kutub magnet Bumi dapat memicu rotasi Bumi dan menimbulkan beberapa bencana. Bangsa Maya dan Mesir kuno menemukan bukti pergeseran kutub itu dan pemerintah dinilai menutupi hal tersebut.

Bukti ilmuwan Perancis mengindikasikan bahwa Bumi menyeimbangkan dirinya sendiri 800 juta tahun silam. Ilmuwan lain menemukan pergerakan musiman pada kedua kutub telah mempengaruhi posisi kutub. Sementara ada yang mempercayai hal ini, geolog mengatakan hal ini akan terjadi dalam satu juta tahun mendatang.

Ilmuwan meyakini letusan gunung api super akan terjadi ketika magma naik ke kerak Bumi namun tak dapat keluar. Hal tersebut membuat tekanan akan terkumpul dan menghancurkan beberapa daerah. Bahkan, hal ini bisa memusnahkan kehidupan di sebagian besar planet.

Bukti hal itu banyak yang meyakini gunung api super ini terletak di bawah Yellowstone Park di Amerika Serikat (AS). Gambar satelit menunjukkan adanya perubahan pada batu 10 mil (16 ribu meter) di bawah permukaan. Tak seorang pun tahu kapan kaldera ini akan meletus.

Perang Dunia II pada 1945 berakhir dengan sebuah kebuntuan antara Aliansi Barat dan Blok Timur di tengah Eropa. Dua tahun kemudian, Rusia meledakkan bom atomnya. Dan lomba pembuatan senjata pun masih berlanjut hingga kini.

Saat ini ketakutan akan nuklir meningkat di China sebagai respon pada AS dan kemungkinan perang antara India dan Pakistan atau Korea Selatan dengan Utara dan jadi konflik global.

Sejak 11 September 2001, terdapat tiga ribu kematian akibat Al Qaeda atau jaringan teroris lainnya menggunakan senjata canggih. Namun banyak teori konspirasi menyebut serangan 9/11 ternyata dilakukan oleh elemen pemerintahan AS.

Bukti lain, Osama bin Laden menyatakan organisasinya memiliki beberapa perangkat nuklir namun hanya digunakan sebagai ‘pencegahan’. Namun, tak ada bukti lain al Qaeda memiliki senjata nuklir.

Lebih dari sepertiga lebah komersil di AS terjangkit Colony Colapse Disorder (CCD) pada musim dingin 2008. Hal ini menyebabkan lebah ratu berkeliaran dan hal ini telah terjadi di Prancis, Belgia, Italia, Portugis dan Spanyol. Lebah ini menyebabkan penyakit, dan belum ada obatnya.

Madu menjadi kunci panen dan tanpa hal itu kehidupan manusia bisa musnah. Hampir sepertiga makanan dunia terkait aksi lebah. Jika mereka punah, akan terjadi bencana kelaparan, kekerasan dan kerusuhan.
Bencana saat ini juga terkait pemanasan global karena ulah manusia. Sebelumnya, polusi, hancurnya lapisan ozon, dan bencana hebat akan menghampiri manusia. Tak diragukan lagi, dampak manusia pada lingkungan sangatlah besar.

Beberapa ilmuwan berdebat bahwa suhu rata-rata global meningkat selama satu abad. Goddard Institute for Space Studies NASA menemukan bahwa suhu global meningkat 1,5 derajat Fahrenheit.