Akibat Penjajahan, Manuskript di Negara Islam disita, dicuri dan disimpan di Negara Non Islam/Barat

Bookmark and Share




Tidak hanya itu, masih ada ribuan kitab karya para ulama lainnya yang tersimpan di negeri Barat.

Mengapa Dunia Barat banyak menyimpan Manuskrip Islam?


Bermula dari penjajahan negara-negara Barat pada negeri Muslim. Saat itulah, ratusan ribu manuskrip Islam diboyong ke Barat. Koran Sarq Al Ausath (14/3/2004) menyebutkan, ada 15.000 manuskrip Arab yang berada di perpustakaan museum Inggris. Prof. Dr. Muhammad Isa as Shalihiyah menyatakan, “Lebih dari 30 dari 72 ruangan yang berada di museum Inggris berisi peninggalan Mesir yang dicuri.


Begitu juga di Prancis, walau tidak sebanyak itu.” Pernyataan Muhammad itu tertuang di dalam bukunya, Taghrib Turats al Arabi Baina ad Diblumasiyah wa at Tijarah (Pembaratan Karya Klasik Arab, antara Diplomasi dan Perdagangan) .


Ia juga mangatakan, museum Inggris didirikan setelah armada Inggris dan sejumlah pasukan perang negara itu memboyong manuskrip dan benda-benda bersejarah. Bahkan mereka tidak segan-segan memerangi rakyat, untuk memperolehnya.


Harian Al Wathan (4/4/2005), juga melansir tentang manuskrip-manuskrip Yaman yang diselundupkan keluar, terjadi antara abad 19 hingga 20. Menurut data resmi, ada sekitar 10 ribu manuskrip Yaman berada di Perpustakaan Miroziyana Italia, dan tiga ribu manuskrip berada di Perpustakaan Kongres Amerika, serta dua ribu manuskrip di perpustakaan museum Inggris.


Abdul Lathif Zaki Abu Hashim, Direktur Urusan Turats di Kementerian Wakaf Palestina menyebutkan, perpustakaan nasional Paris juga penuh dengan manuskrip hasil curian, berasal dari Mesir, Syiria dan Libanon. Sejumlah perpustakaan di Spanyol juga dijejali dengan manuskrip dari Andalusia. Nampaknya, Barat paham akan pentingnya benda-benda itu bagi umat Islam.


Memang tidak semua manuskrip Islam yang tersimpan di Barat itu hasil curian atau transaksi gelap lainnya. Ada pula yang lewat jalan terang, jual beli misalnya. Dan transaksi jual beli itu masih berlangsung hingga sekarang. Simaklah sebuah iklan di internet, “Dijual, sebuah manuskrip dengan sampul kulit, ukuran sedang, dari Andalusia, tahun 581 H, Syama’il Muhamadiyah, karya Tirmidzi, harga 25000 dolar Amerika, negara Maroko.”